sepak-bolaaa.blogspot.com > sepak bola > pssi > liga indonesia > liga super indonesia > stadion isl > Stadion Si Jalak Harupat
Stadion Si Jalak Harupat
Fasilitas yang tersedia antara lain:
sepak-bolaaa.blogspot.com > sepak bola > pssi > liga indonesia > liga super indonesia > stadion isl > Stadion Si Jalak HarupatStadion Si Jalak Harupat
Si Jalak Harupat adalah suatu stadion olahraga yang berlokasi di desa Kopo dan Cibodas, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Nama Si Jalak Harupat diambil dari julukan salah seorang pahlawan nasional dari Bojongsoang, Bandung yaitu Otto Iskandardinata.
Kini stadion tersebut menjadi milik Pemerintah Kabupaten Bandung. Persikab Bandung, yang merupakan wakil Kabupaten Bandung di Liga Indonesia menjadikan stadion tersebut sebagai kandangnya. Begitu pula dengan tim sekota Persikab, Persib Bandung, Pelita Bandung Raya yang menjadikan stadion ini sebagai homebase mereka.
Stadion ini dibangun mulai Januari 2003 pada saat Kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati Obar Sobarna. Selanjutnya diresmikan pada hari jadi Kabupaten Bandung ke 364, tanggal 26 April 2005 oleh Agum Gumelar yang menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat.
Fasilitas yang tersedia antara lain:
- Lapangan sepak bola sebagai arena utama, dengan rumput jenis zoyzia matrella lin mer yang bisa meminimalkan cedera pemain bola.
- Lampu untuk lapangan berkekuatan 1.000 lux yang memungkinkan dilaksanakannya pertandingan malam.
- Papan skor (scoring board) elektronik.
- Lintasan (track) untuk atletik dengan ukuran standar sebanyak 8 lintasan.
- Tribun penonton yang mampu menampung 27.000 - 40.000 penonton.
- Fasilitas komersial.
- Fasilitas penunjang lainnya seperti toilet, kantin, ruang ganti pemain, ruang wasit, dan lain-lain.
Luas bangunan stadion adalah sebagai berikut:
- Bangunan 28.177 m²
- Lapangan sepak bola 7.500 m²
- Lansekap 13.000 m²
Penilaian Kelayakan :
Dalam rangka upayanya menjadi pendamping Stadion Gelora Bung Karno untuk menggelar pertandingan Piala Asia AFC 2007, sekjen PSSI saat itu, Nugraha Besoes, melakukan peninjauan ke Stadion Si Jalak Harupat pada hari Minggu, 6 Februari 2005. Namun dinyatakan secara tegas bahwa masih banyak yang perlu dibenahi jika stadion ini ingin menjadi tuan rumah pertandingan internasional. Secara fisik stadion ini memang cukup kokoh dan strukturnya cukup bagus. Hanya saja, Si Jalak Harupat baru bisa memenuhi kualifikasi lokal dan nasional. Sistem drainase lapangan sudah bagus, demikian juga dengan rumput di lapangan. Hanya saja tempat duduk penonton masih menggunakan format tradisional, padahal untuk stadion modern seorang penonton disediakan satu tempat duduk. Loket untuk menjual tiket masih menyatu dengan stadion dan bukan di luar kompleks stadion seperti selayaknya stadion yang baik. Selain itu, kamar ganti pemain belum dilengkapi meja pijat dan loker. Demikian juga tempat pemain cadangan dinilai masih kurang sesuai.
Kekurangan lainnya adalah lokasi stadion yang cukup jauh dari hotel. Dua lapangan pendukung dinilai masih kurang memenuhi syarat karena bentuknya tidak tertutup. Dalam veritifikasi AFC pada bulan Oktober 2011 Stadion Si Jalak Harupat tidak mendapat kriteria A AFC karena masih banyak memiliki kekurangan, tetapi dinyatakan layak untuk bisa menggelar pertandingan Liga Indonesia. Bila stadion ini suatu saat dipakai untuk menggelar pertandingan Liga Champions Asia, stadion ini harus di-upgrade.
Pada tahun 2010, stadion ini direnovasi untuk meningkatkan fasilitas yang ada sehingga layak untuk dijadikan stadion internasional. Tribun penonton, ruang ganti pemain, loket tiket, dan bagian-bagian di sekitar stadion kini dinilai sudah memenuhi standar yang ditetapkan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Informasi stadion :
Nama : Stadion Si Jalak Harupat
Pemilik : Pemerintah Kabupaten Bandung
Operator : Pemerintah Kabupaten Bandung
Lokasi : Soreang, Bandung, Indonesia
Koordinat : 6°59′48″LS 107°31′47″BT
Konstruksi :
- Dibuat Januari 2003
- Dibuka 26 April 2005
Biaya pembuatan : 67,5 milyar Rupiah
Data teknik : Permukaan Rumput zoyzia matrella lin mer
Kapasitas : 40.000
Pemakai :
- Persikab Bandung (2005-kini)
- Persib Bandung (2008-kini)
- Pelita Jaya (2008-2009)
- Pelita Bandung Raya (2013-kini)